Senin, 26 Februari 2018

BK pertemuan ke 8 / 2

     RENCANA KEGIATAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Materi Pokok          : Cara - cara untuk mencapai hidup tentram, mandiri dan sukses
Alokasi waktu        : 3 x 45 menit
Tujuan / Indikator : Setelah mengikuti kegiatan layanan ini siswa dapat :
1.       Memahami tentang pentingnya hidup tentram untuk mencapai sukses.
2.       Tumbuh rasa untuk ingin mencapai sukses dalam hidupnya.
3.       Mampu menerapkan kiat – kiat hidup tentram dan sukses.
4.       Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mencapai masa depannya.
Bidang Bimbingan : Pribadi – Karir

A.     Uraian Materi :
Sering kita jumpai banyak orang – orang yang memiliki kedudukan yang tinggi, harta yang melimpah tapi ia tidak pernah merasakan kedamaian dalam hati. Tapi banyak pula orang hidup sederhana, tinggal dalam rumah yang sederhana, dengan cukup mampu membuat keluarga dalam suasana yang menyenangkan penuh kedamaian, karena setiap anggota keluarganya menyadari hakekat dan fungsinya masing – masing.
Hidup tentram adalah hidup dalam suasana damai dan bahagia.
Kebahagiaan adalah sangat erat hubungannya dengan terpenuhinya kebutuhan hidup manusia.
Kebutuhan hidup setiap individu ada dua (2) jenis :
Yaitu :  -  Kebutuhan biologis
-     Kebutuhan sosial psokologis
Kebutuhan Biologis adalah meliputi kebutuhan akan sandang, pangan, papan, seks dsb.
Sedang kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk memenuhi sosio psychic, misal : harga diri, rasa aman dan tentram, kebutuhan religius, kebutuhan akan keindahan dsb.
Kadang menurut pendapat (Zakiah Derajad, 1978) ada 2 (dua) kebutuhan yaitu kebutuhan primer dapat kebutuhan jiwa.
Kebutuhan primer meliputi : makan, minum, pakaian.
Kebutuhan jiwa meliputi :
1.       Kebutuhan akan rasa kasih sayang
2.       Kebutuhan akan rasa aman
3.       Kebutuhan akan harga diri
4.       Kebutuhan akan rasa kebebasan
5.       Kebutuhan akan rasa sukses
6.       Kebutuhan akan rasa mengenal
Sedangkan yang dimaksud suskes apabila seseorang mampu mencapai keinginan dan cita – citanya dan mampu mengatasi segala rintangannya sehingga ada kepuasan batin dan kebahagiaan dalam hati.

B.     Kiat – Kiat Untuk Mencapai Hidup Tentram

1.       Usahakanlah supaya tetap gembira
a.       Mulailah setiap hari dengan hati riang.
Katakanlah “Selamat Pagi” kepada semua anggota keluarga. Lagukan nyanyian setiap saat, sekalipun hanya dalam hati. “Hati yang bersuka cita itu akan memiliki obat, tetapi hati yang berduka cita akan mengeringkan tulang ?”
b.       Pikiran harus dilatih
Senang atau susah pikiranlah yang menentukan.
Contoh : Daun pepaya itu pahit, tapi justru pahitnya itu disenangi, jadi pikiranlah yang menentukan enak tidaknya sesuatu makanan.
c.       Pikiran dialihkan
Mikir – mikirlah soal – soal yang menggembirakan
Contoh :  Ada seorang anak umur 8 tahun meronta – ronta, menangis minta sepatu baru pada ibunya. Ibunya belum membelikan karena uangnya belum cukup. Tiba – tiba ada seorang    peminta – minta datang kakinya puntung sebelah. Tiba – tiba anak itu tersentak dan diam, ia berpikir ternyata ia masih lebih beruntung daripada peminta – minta itu.
d.      Jangan terlalu sensitif
Orang yang mudah tersinggung akan mudah mengalami frustasi. Frustasi akan menjadi penghalang untuk mencapai hidup tentram dan sukses.

2.       Pelihara Kesehatan Tubuh
a.       Makanan seimbang
Makanan adalah faktor penting dalam memberi kesehatan.
b.       Cukup tidur
Setiap orang memerlukan tidur yang cukup karena tubuh dan pikirannya manusia memerlukan penyegaran setiap hari.
c.       Sinar Matahari
Kekurangan sinar matahari menjadi kurang vitalitas
d.      Gerak badan
e.       Minum air yang cukup
f.        Bertarak sepenuhnya
g.       Bertarak adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat merusak badan dan mempergunakan hal – hal yang baik dengan secukupnya saja.

3.       Atasi Frustasi Uang
Frustasi uang dapat dibagi menjadi tiga bagian :
a.       Pendapatan terlalu sedikit
b.       Pendapatan cukup
c.       Pendapatan lebih dari cukup
Cara mengatasi : a.    Tulislah semua pengeluaran & penghasilan
b.       Kerjakan segala sesuatu untuk menambah penghasilan
c.        Belanja menurut rencana
d.       Jangan berjudi
e.        Usahakan menabung
Bagaimana jika terlalu banyak uang ?
a.       Diincar pencuri
b.       Diincar wanita – wanita cantik

4.       Lihat, pikir dan bicarakanlah yang baik saja.
Biasakanlah melihat dan berpikir yang baik
Kita harus membiasakan diri untuk berpikir dan melihat untuk baik diantara yang kurang baik.
5.       Jangan mencampuri urusan orang lain
Banyak sekali, kesusahan, pertengkaran bahkan perkelahian karena sering mencampuri yang bukan urusan sendiri.
Ada beberapa bentuk ikatan yang menyebabkan kita mempunyai hubungan sesuatu masalah, misal :
-          Hubungan keluarga
-          Hubungan dalam tugas

Mengapa tidak mencampuri urusan orang lain ?

Minggu, 18 Februari 2018

pertemuan ke 7 / 2

A. PROSES KOMUNIKASI

1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).

B. KONSEPTUAL KOMUNIKASI

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi.
2.    Komunikasi sebagai interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.
3.    Komunikasi sebagai transaksi.
Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara sinambungan mengubah phak-pihak yang

C. FUNGSI KOMUNIKASI

Sebagai komunikasi sosial
Sebagai komunikasi ekspresif
Sebagai komunikasi ritual
Sebagai komunikasi instrumental
A. PROSES KOMUNIKASI

1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).

B. KONSEPTUAL KOMUNIKASI

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi.
2.    Komunikasi sebagai interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.
3.    Komunikasi sebagai transaksi.
Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara sinambungan mengubah phak-pihak yang

C. FUNGSI KOMUNIKASI

Sebagai komunikasi sosial
Sebagai komunikasi ekspresif
Sebagai komunikasi ritual
Sebagai komunikasi instrumental

Sabtu, 10 Februari 2018

BK keenam /2

Dalam peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi yang dimilikinya Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada sat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial (Shane, 2003).
o    Pengalaman hidup. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja.
o    Hubungan sosial. Sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan informasi tersebut.
Beberapa sumber peluang usaha antara lain:
1.        Perubahan teknologi
2.      Perubahan kebijakan dan politik
3.      Perubahan sosial demografi


2. Optimalisasi Potensi diri 

Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri. Keunggulan kompetitif apa yang saya miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing. Counter HP di Yogyakarta merupakan bisnis yang menjamur dalam 3-4 tahun ini. Jika mereka tidak mempunyai keunggulan kompetitif misalnya layanan purna jual, harga yang bersaing, ataukah layanan secara umum baik, maka sulit akan berkembang. Seseorang datang ke sebuah toko untuk membeli HP, sebagian besar karena informasi yang telah didapatkan sebelumnya apakah dari mulut ke mulut ataukah dari koran.
Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk anak autis. Kenyataan menunjukkan penderita autis meningkat di masyarakat, sementara layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang ‘langka’ akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.
Usaha jasa berbasis pengetahuan (knowledge intensive service) merupakan satu alternatif usaha yang memiliki keunggulan kompetitif. Biasanya mereka mendirikan usaha misalnya konsultan keuangan, konsultan manajemen, konsultan enjinering karena kemampuan pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karenanya, model usaha ini yang seharusnya dikembangkan dalam kewiarausahaan di Perguruan Tinggi. Mahasiswa didorong untuk melakukan riset sesuai dengan bidang ilmunya untuk memiliki pengetahuan baru dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. Dalam modul kuliah 5 kharakteristik kewirausahaan dari perspektif Psikologi maka dapat diperoleh gambaran ada beberapa kaharakteristik yang mendorong kesuksesan usaha dan yang tidak. Oleh karenanya, sejauh mana potensi psikologis anda mampu dioptimalkan dalam memulai sebuah usaha?

Minggu, 04 Februari 2018

BK kelima / 2

Ciri-ciri percaya diri :
Percaya kemampuan diri
Tidak terdorong sikap kompromis untuk diterima orang lain
Berani menerima dan menolak orang lain
Berani jadi diri sendiri
Punya pengendalian diri yang baik
Memiliki control diri
Memunyai cara pandang positif tentang diri sendiri, orang lain, situasi di luar dirinya
Memiliki harapan yg realistik
Ciri individu tidak percaya diri :
Ø  Menunjukan sikap kompromis selalu
Ø  Takut & khawatir akan penolakan
Ø  Sulit menerima realaita diri sendiri
Ø  Pesimis, menilai segala sesuatu dari sisi negative
Ø  Takut gagal
Ø  Menghindari segala resiko, tdk berani memasang target untuk berhasil
Ø  Sulit menerima pujian tulus dari orang lain
Ø  Sulit memposisikan diri dalam posisi terakhir
Ø  Tidak kritis, selalu menyalahkan diri sendiri, mengecilkan arti keberhasilan sendiri
Ø
  Tampil percaya diri
Ø  Masuk ruangan mengesankan
Ø  Kuasai ruangan
Ø  Imbangi jika membuat kesalahan
Ø  Belajar mengatakan cerita
Ø  Tetap tenang
Ø  Gerakan tubuh
Ø  Perhatikan gaya busana
Ø  Bernapas dalam lah
Ø  Memberi dan menerima
Ø  Mempercayai diri sendiri
Ø  Mempercayai kata hati sendiri
Ø  Biarkan diri berekspresi
Ø  Jujur apa adanya
Ø  Jangan takut mencoba
Ø  Yakin pada pilihan yg telah di tetapkan
Ø  Susun segaala dgnkonsep yg sederhana
Ø  Jalani dengan kesungguhan
Ø  Jgn menyerah, jika gagal bangkit

Senin, 29 Januari 2018

BK keempat / 2

Dalam diskusi – diskusi terbaru mengenai kualitas seluruh personil sekolah, menyebutkan bahwa tugas konselor sekolah (Guru BK) sangatlah dominan. Konselor sekolah dituntut untuk dapat menjalankan peran – peran ke – SDM - an dengan maksimal. Melihat besarnya manfaat dan peran konselor sekolah, maka saya sekali lagi menegaskan bahwa konselor sekolah bukanlah polisi sekolah namun personalia sekolah. Dari pengalaman saya ketika observasi kesekolah dan langsung mewawancarai seorang guru BK, yang dikatakannya bahwa seorang konselor sekolah dituntut untuk lebih dari sekadar menangani siswa yang bermasalah, juga harus berani dan bias meng-handle guru-guru yang bermasalah. Tak jarang masalah - masalah yang timbul di sekolah diakibatkan dari pihak gurunya, bukan siswanya. Bukankah kualitas siswa juga sebagian besar ditentukan oleh kualitas guru. Semakin berkualitas guru-guru di sekolah, maka kemungkinan besar akan meningkatkan kualitas siswanya. Oleh karenaitu, di setiap sekolah dan lembaga pendidikan wajib ada konselor sekolahnya.Di Amerika misalnya, konselor sekolah sudah ada sejak di level pre-school, children kinder garten dan elementary school (Playgroup, TK dan SD).
Segitiga personil yang melingkupi siswa adalah siswanya sendiri, guru, dan orang tua dan masyarakat. Pertama, sekolah perlu membuat system pengembangan diri bagi siswa seperti yang saya terangkan diatas. Mengaca dari criteria keberhasilan diatas, kita dapat menggunakan berbagai program dan metode penyampaiannya. Pelatihan, seminar, diskusi, klub atau ekskul, praktek di organisasi sekolah (IRM atau OSIS), maupun bimbingan dan konseling ketika ada masalah yang timbul di tengah proses pembelajaran di sekolah. Kedua, mencetak dan memfasilitasi guru-guru agar lebih berkualitas dari hari kehari. Tak hanya siswa yang perlu dibuatkan kurikulum, ternyata guru-guru juga perlu dibuatkan kurikulum. Ketiga, keluarga yang mendukung dan harmonis. Tak bias disangkal bahwa keluarga yang harmonis memberikan dampak 99% bagi kualitas akademis dan prestasi siswa di sekolah. Beberapa data menyebutkan, siswa-siswa yang berprestasi sangat rendah dan bermasalah di sekolah adalah berasal dari keluarga yang kurang harmonis alias bermasalah. Di sini peran konselor sangat dibutuhkan untuk membantu menciptakan lingkungan rumah yang harmonis dan nyaman bagi siswa. Mungkin mirip acara Mommy 911-nya Metro TV yang mana seorang konselor akan dating kerumah dan menjalankan misi perbaikan dengan cara – cara professional layaknya seorang psikolog. Bagi sekolah - sekolah non belajar dan psikologis siswa. Beberapa sekolah menjembatani komunikasi antara sekolah dengan orang tua dengan membentuk semacam forum komunikasi sekolah dengan keluarga, “Ikatan Orang tua Siswa”. Konselor tugasnya memfasilitasi dialog dari dan ke orang tua. Bisa berbentuk seminar, dialog, kunjungan kerumah, brosur untuk orang tua. Keempat, menciptakan masyarakat yang islami. Untuk mencetak masyarakat yang lebih cerdas dan tinggi tingkat spiritualitasnya, siswa-siswa kita diharapkan boarding (tidak berasrama),  waktu siswa di Sekolah ternyata lebih banyak dari pada di rumah. Maka, kondisi rumah yang berantakan dan orang tua yang sering bertengkar jelasakan mempengaruhi mood mampu menjadi aktor di lingkungan mereka sehari-hari. Disana siswa-siswa kita mendapatkan tantangan yang sesungguhnya. Sebenarnya, tugas sekolah adalah mempersiapkan agar siswa-siswanya agar mampu berkiprah dan memberikan manfaat sebesar-besarnya ketika selesai dari sekolah.

Rabu, 24 Januari 2018

BK ketiga /2

Dalam diskusi – diskusi terbaru mengenai kualitas seluruh personil sekolah, menyebutkan bahwa tugas konselor sekolah (Guru BK) sangatlah dominan. Konselor sekolah dituntut untuk dapat menjalankan peran – peran ke – SDM - an dengan maksimal. Melihat besarnya manfaat dan peran konselor sekolah, maka saya sekali lagi menegaskan bahwa konselor sekolah bukanlah polisi sekolah namun personalia sekolah. Dari pengalaman saya ketika observasi kesekolah dan langsung mewawancarai seorang guru BK, yang dikatakannya bahwa seorang konselor sekolah dituntut untuk lebih dari sekadar menangani siswa yang bermasalah, juga harus berani dan bias meng-handle guru-guru yang bermasalah. Tak jarang masalah - masalah yang timbul di sekolah diakibatkan dari pihak gurunya, bukan siswanya. Bukankah kualitas siswa juga sebagian besar ditentukan oleh kualitas guru. Semakin berkualitas guru-guru di sekolah, maka kemungkinan besar akan meningkatkan kualitas siswanya. Oleh karenaitu, di setiap sekolah dan lembaga pendidikan wajib ada konselor sekolahnya.Di Amerika misalnya, konselor sekolah sudah ada sejak di level pre-school, children kinder garten dan elementary school (Playgroup, TK dan SD).
Segitiga personil yang melingkupi siswa adalah siswanya sendiri, guru, dan orang tua dan masyarakat. Pertama, sekolah perlu membuat system pengembangan diri bagi siswa seperti yang saya terangkan diatas. Mengaca dari criteria keberhasilan diatas, kita dapat menggunakan berbagai program dan metode penyampaiannya. Pelatihan, seminar, diskusi, klub atau ekskul, praktek di organisasi sekolah (IRM atau OSIS), maupun bimbingan dan konseling ketika ada masalah yang timbul di tengah proses pembelajaran di sekolah. Kedua, mencetak dan memfasilitasi guru-guru agar lebih berkualitas dari hari kehari. Tak hanya siswa yang perlu dibuatkan kurikulum, ternyata guru-guru juga perlu dibuatkan kurikulum. Ketiga, keluarga yang mendukung dan harmonis. Tak bias disangkal bahwa keluarga yang harmonis memberikan dampak 99% bagi kualitas akademis dan prestasi siswa di sekolah. Beberapa data menyebutkan, siswa-siswa yang berprestasi sangat rendah dan bermasalah di sekolah adalah berasal dari keluarga yang kurang harmonis alias bermasalah. Di sini peran konselor sangat dibutuhkan untuk membantu menciptakan lingkungan rumah yang harmonis dan nyaman bagi siswa. Mungkin mirip acara Mommy 911-nya Metro TV yang mana seorang konselor akan dating kerumah dan menjalankan misi perbaikan dengan cara – cara professional layaknya seorang psikolog. Bagi sekolah - sekolah non belajar dan psikologis siswa. Beberapa sekolah menjembatani komunikasi antara sekolah dengan orang tua dengan membentuk semacam forum komunikasi sekolah dengan keluarga, “Ikatan Orang tua Siswa”. Konselor tugasnya memfasilitasi dialog dari dan ke orang tua. Bisa berbentuk seminar, dialog, kunjungan kerumah, brosur untuk orang tua. Keempat, menciptakan masyarakat yang islami. Untuk mencetak masyarakat yang lebih cerdas dan tinggi tingkat spiritualitasnya, siswa-siswa kita diharapkan boarding (tidak berasrama),  waktu siswa di Sekolah ternyata lebih banyak dari pada di rumah. Maka, kondisi rumah yang berantakan dan orang tua yang sering bertengkar jelasakan mempengaruhi mood mampu menjadi aktor di lingkungan mereka sehari-hari. Disana siswa-siswa kita mendapatkan tantangan yang sesungguhnya. Sebenarnya, tugas sekolah adalah mempersiapkan agar siswa-siswanya agar mampu berkiprah dan memberikan manfaat sebesar-besarnya ketika selesai dari sekolah.

Rabu, 17 Januari 2018

BK kedua /2

BK Kedua

Peran Guru BK di Sekolah
Meningkatkan Kualitas Peserta Didik di-Sekolah
Polisi sekolah, Itu adalah image yang sering disandang oleh seorang konselor Peran Guru BK
Peran Guru BK dalam sekolah. Walaupun itu tidak benar. Namun masyarakat sekolah sudah salah kaprah memandang profesi yang satu ini. Jika seorang siswa dipanggil keruangan BK, maka perasaan bersalah dan bingung sudah melanda. Kesalahan apa yang diperbuat sisiswa sampai dipanggil keruang BK. Ruang BK ibarat ruang pengadilan yang akan menghakimi dan memakan mentah-mentah setiap siswa yang masuk kesana. Seperti masuk penjagalan saja. Guru BK-nya biasanya adalah seorang ibu yang sudah berumur lanjut, cerewet, dan suka menghakimi. Siapa saja yang masuk ruang BK, pasti akan kena masalah. Stigma negative selalu bersarang di ruang menyeramkan itu.
Kalau selama ini konselor sekolah hanya terjebak dengan tugas-tugas administrasi, misalnya mencatat yang bolos sekolah, terlambat, siswa yang nakal dan bermasalah. Seharusnya banyak pekerjaan yang lebih utama yang bias dikerjakan oleh seorang konselor. Mungkin beberapa hal diatas juga dijalankan sebagai teknis untuk mengetahui kondisi termutakhir siswa (database), namun ada hal-hal yang lebih besar yang bias dilakukan oleh konselor.
Konselor sekolah juga sesungguhnya menjalankan fungsi yang sama seperti Manajer Personalia dalam lingkup sekolah. Tugasnya tidak semata-mata mencari-cari kesalahan siswa lalu menceramahi habis-habisan, lalu berharap sisiswa mengakui kesalahan dan bertaubat dari salahnya. Saya katakana dengan lantang TAK HANYA ITU. Ada peran penting yang selama ini jarang digarap oleh sekolah-sekolah pada umumnya. Peran personalia yang bias dikerjakan oleh konselor sekolah. Konselor sekolah bekerja bersama-sama dengan bagian kesiswaan dan semua guru untuk membuat system dan mekanisme “Pembentukan Karakter Siswa”. Membentuk masyarakat sekolah yang madani, berbasis karakter dan kompetensi. Sekolah seharusnya membiarkan konselor menjalankan fungsi-fungsi personalia-nya agar dapat berfokus pada pengembangan diri para siswa, guru dan civitas akademika yang lain. Sekolah sering membatasi kreativitas dan inovasi kinerja sang konselor dalam menciptakan masyarakat sekolah yang lebih berkualitas. Kalau fungsi konselor sekolah disejajarkan dengan personalia, maka akan ada lompatan kemajuan yang akan terjadi di sekolah.

Sekolah seharusnya mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki pemahaman yang komprehensif, integritas dan kredibilitas yang tinggi, berkepribadian matang, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara. Namun, saat ini sekolah masih terkotak dengan hal-hal akademis saja. Untuk menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan, sekolah harus berani dan mengevaluasi kembali kurikulum pembelajaran yang saat ini diberikan kepada siswa. Nah, tugas besar seorang konselor adalah menjadi actor sekaligus supervisor kualitas personil di sekolah. Garis besar pembentukan siswa unggulan ini meliputi :